TAJAM.NEWS-Penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) terus mengalami pertumbuhan yang mengesankan, dengan data terbaru menunjukkan kenaikan sebesar 84,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai total transaksi senilai Rp18,01 triliun.

Jumlah pengguna aktif QRIS saat ini mencapai 38,24 juta, dan pedagang yang menerima pembayaran melalui QRIS mencapai 27,51 juta, terutama diisi oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi sektor tersebut.

Namun, seiring kesuksesan QRIS, transaksi di mesin ATM (Automated Teller Machine) mengalami penurunan di beberapa bank utama. Sebagai contoh, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) melaporkan penurunan jumlah transaksi ATM sebesar 14,63 persen tahun ke tahun, mencapai 601 juta transaksi pada paruh pertama tahun 2023.

Total nilai transaksi ATM di BBNI juga turun sebesar 5,85 persen dibanding tahun sebelumnya, mencapai Rp321 triliun.

Selain itu, jumlah mesin ATM di BBNI juga terus menurun, mencapai 13.390 unit pada paruh pertama tahun 2023, turun dari 16.125 unit pada akhir tahun 2022.

Situasi serupa juga dialami oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang mencatatkan penurunan jumlah mesin ATM. Pada Juni 2023, BMRI melaporkan hanya memiliki 13.034 unit mesin ATM, turun dari 13.077 unit pada Juni 2022.

Selain itu, kontribusi transaksi ATM terhadap pendapatan nonbunga bank di BMRI juga mengalami penurunan sebesar 21,8 persen tahun ke tahun, mencapai Rp240 miliar pada paruh pertama tahun 2023.

Menurut Thomas Wahyudi, Senior Vice President Transaction Bank Retail Sales Group Bank Mandiri, tren penurunan penggunaan kartu, termasuk transaksi melalui mesin ATM, berhubungan dengan cepatnya perkembangan digitalisasi.

Dia menyatakan, “Pertumbuhan transaksi nontunai yang signifikan merupakan bukti konkret dari tren,” katanya.

Pada sisi lain, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga melaporkan penurunan jumlah mesin ATM tiap tahun.

Awal tahun ini, jumlah mesin ATM di BBRI mencapai 13.852 unit, mengalami penurunan sebanyak 11 unit dibandingkan akhir tahun 2022 yang mencapai 13.863 unit.

Dalam lima tahun terakhir, BBRI mencatat penurunan sebanyak 8.821 unit mesin ATM. Pada akhir tahun 2018, BBRI memiliki sekitar 22.684 unit mesin ATM.

Tren penurunan penggunaan mesin ATM di bank-bank utama ini menunjukkan bahwa perilaku konsumen semakin beralih ke transaksi digital, dan QRIS serta metode pembayaran digital lainnya semakin menjadi pilihan utama dalam memenuhi kebutuhan pembayaran mereka.(*)