Sebuah warna budaya Sulawesi Selatan meriahkan festival Eropa dalam Karnaval Köln, Jerman. Maryam Malil, yang lebih akrab disapa Yayang Malil, seorang perempuan asal Jeneponto, Sulawesi Selatan, berhasil memperkenalkan keindahan dan keunikan budaya Makassar melalui pakaian adat “baju bodo” saat mengikuti program pertukaran budaya di Jerman tahun 2022 lalu.

Bertempat di Cafe Cozy di jalan A.Mappanyukki No.99 bersama wartawan tajam.news, Yayang Malil mengutarakan bahwa ia adalah lulusan jurusan Pendidikan Bahasa Asing dari Universitas Negeri Makassar dan Ketika masih berada di Jerman, pakaian adat “baju bodo” yang dipakainya saat Karnaval Köln menjadi salah satu pusat perhatian orang- orang saat itu. Karnaval Köln adalah sebuah perayaan tahunan yang diselenggarakan di kota Cologne, Jerman, yang dihadiri ribuan orang dari berbagai belahan dunia.

Dalam festival yang mirip dengan fenomena cosplay Jepang, Karnaval Köln dihadiri oleh orang dari berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga kakek-nenek. Dan ada banyak rangkaian acara mulai dari parade, festival musik, dan hiburan-hiburan lainnya. Berbeda dari cosplay Jepang yang umumnya diikuti oleh para remaja, karnaval ini mencakup seluruh lapisan masyarakat Jerman. Kostum yang digunakan juga bervariasi, mencakup representasi nasional maupun internasional seperti tokoh komik, tokoh agama, public figure, pakaian tradisional suatu negara, atau kostum kreatif hasil imajinasi sendiri.

Mengenai aksinya mengenakan baju Bodo, Yayang menambahkan, “Memakai baju bodo di Karnaval Köln merupakan inisiatif pribadi, keinginan diri sendiri, dan baju ini merepresentasikan diri saya selain itu, aku yakin ini akan mengundang rasa keingintahuan orang karena aku benar-benar memakai beserta pernak pernik baju bodo mulai dari baju, sarung, kalung, anting, gelang, bando“

Yayang juga mengungkapkan rasa senangnya karena bisa benar-benar merepresentasikan dirinya dalam karnaval Köln, “Senang, karena selama saya pakai baju Bodo ini, ada beberapa orang yang tidak segan untuk menghampiri saya untuk bertanya tentang pakaian yang saya kenakan. Bahkan ada yang meminta foto bersama, dan itu sangat membuat saya bangga”

Menariknya, yayang tidak hanya berpartisipasi dalam karnaval untuk mengekspresikan dirinya sendiri, tetapi juga untuk memperkenalkan dunia kebanggaan daerah asalnya, Sulawesi Selatan. Dengan bangga, ia menyampaikan pernak-pernik dan kekayaan budaya Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan, kepada orang-orang yang tertarik.

“Harapan saya, semoga semakin banyak orang yang bangga dengan budaya dan adat yang dimiliki oleh daerah masing-masing, khususnya warga Sulawesi Selatan,” ujar yayang Malil.

Perjalanannya dari Jeneponto, Indonesia, ke Köln, Jerman, membawa baju bodo ini tidak hanya sebagai representasi pribadi, tetapi juga sebagai bagian dari pengalaman pertukaran budaya yang memperkaya kedua belah pihak. Ini semoga bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tetap menjaga dan mempromosikan kekayaan budaya mereka di panggung global, tambahnya.