TAJAM.NEWS, LUTIM- Gempa bumi magnitudo kecil di Luwu Timur jangan dianggap remeh. 

Selama dua hari ini, gempa mengguncang wilayah seluas 6.945 kilometer persegi ini. 

Gempa kecil berkekuatan 2,9 dan 2,1 skala richter, skala ukur gempa bumi. 

Gempa bumi magnitudo kecil di Luwu Timur, sebulan terakhir.

Warga Kecamatan Mangkutana pun merasakan gempa kecil ini. 

Awal April 2024 lalu, Gempa kekuatan sedang juga mengguncang Luwu Timur. (lihat foto) 

Lokus gempa paling banyak terjadi di wilayah Barat Laut. 

Masyarakat wilayah Tomoni dan Malili merasakan gempa ini. 

Kepala BBMKG Wilayah IV Makassar, Irwan Slamet menyampaikan gempa bumi wilayah Mangkutana hari ini adalah jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Matano.

Irwan Slamet merekomendasikan masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 

“Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” katanya. 

Ia juga meminta masyarakat untuk memeriksa bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa. 

Fenomena Gempa Sulbar 

Fenomena gempa Luwu Timur ini mirip dengan fenomena gempa Majene-Mamuju pada tahun 2021 lalu. 

Ada gempa kecil berulang sebelum gempa besar. 

Kala itu,  gempa darat berkekuatan 6,2 SR melanda pesisir barat Pulau Sulawesi, Indonesia pada tanggal 15 Januari 2021, pukul 02.28 WITA. 

Pusat gempa berada di 7 km timur laut Majene, Sulawesi Barat dengan kedalaman 10 km.

Gempa Tektonik dengan Magnitudo 2.1 Mengguncang Mangkutana Luwu Timur

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan 90 orang meninggal dunia, 47 orang di antaranya berasal dari Kabupaten Mamuju. 

Sementara itu, korban luka berat sebanyak 12 orang, 200 orang luka sedang dan 425 orang luka ringan. 

Kerusakan terjadi pada sejumlah bangunan di antaranya Maleo Town Square, toko, swalayan, sekolah. 

Rumah Sakit Mitra Manakarra ambruk dan bagian depan kantor Gubernur Sulawesi Barat. 

Kantor pemandu lalu lintas di Bandar Udara Tampa Padang dan Rutan Mamuju rusak.(*)