TAJAM.NEWS, LUTIM –
Pada Rabu, 17 April 2024, sebuah gempa tektonik mengguncang wilayah Mangkutana, Luwu Timur. Gempa ini, dengan kekuatan magnitudo 2.1, terjadi tepat pada pukul 00:10:22 WITA. Analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa episenter gempa terletak di darat, tepatnya sekitar 42 km Barat Laut Luwu Timur, Sulawesi Selatan, dan gempa ini memiliki kedalaman 15 km. Aktivitas sesar Matano merupakan penyebab dari gempa ini.
Gempa Mangkutana, yang tergolong dangkal, memicu getaran yang cukup kuat sehingga beberapa orang di Mangkutana merasakan getaran tersebut dengan intensitas II MMI. Sampai pukul 00:45 WITA, BMKG belum mencatat adanya gempa susulan atau aftershock.
Irwan Slamet, ST, M.Si, selaku Kepala BBMKG Wilayah IV Makassar, menghimbau masyarakat untuk tetap tenang. Selain itu, ia juga menyarankan mereka untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak dan untuk memastikan keamanan bangunan sebelum masuk kembali.
Masyarakat sebaiknya hanya mempercayai informasi resmi tentang gempa yang bersumber dari BMKG. Informasi tersebut dapat diakses melalui kanal resmi seperti Instagram dan Twitter @infoBMKG, website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui aplikasi mobile resmi BMKG (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.
https://tajam.news/gempa-aneh-luwu-timur-mirip-bencana-mamuju-sulbar/
Selanjutnya, pemerintah sangat menyarankan masyarakat Luwu Timur dan sekitarnya untuk memperbarui kit keselamatan gempa dan mengikuti kursus kesadaran gempa. Langkah ini sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan gempa susulan. Selain itu, mereka juga harus memahami cara evakuasi dan langkah-langkah keselamatan jika terjadi gempa yang lebih besar.
Sebagai langkah pencegahan, pemerintah setempat dan BMKG bekerja sama secara intensif untuk memantau aktivitas seismik di wilayah tersebut. Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan peringatan dini yang efektif dan, oleh karena itu, mengurangi risiko bencana bagi penduduk setempat.
